Kisah Bertemunya Mantan Teroris dan Para Korban

Pemerintah Indonesia memuji pertemuan ini sebagai langkah penting menuju rekonsiliasi. Meskipun banyak korban mengatakan kepada ABC Australia bahwa mereka secara pribadi tidak bicara dengan pelaku di balik serangan yang mereka alami.
Sedikitnya dua kelompok korban memboikot pertemuan tersebut. Yayasan Penyintas Indonesia misalnya menyatakan bahwa hak-hak korban lebih penting daripada rekonsiliasi.
"Secara pribadi saya belum siap bertemu mereka. Saya tidak tahu siapa mereka. Tapi saya yakin ada risiko terhadap kondisi psikologis dan keamanan keluarga saya," kata salah satu korban Ni Luh Erniati.
Dia menilai meskipun Pemerintah memiliki niat baik, namun banyak korban selamat masih trauma untuk bertemu penyerang mereka secara langsung.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen