Kisah Bocah SD Pecandu Pil Koplo
jpnn.com - SURABAYA - YN merupakan siswi kelas V SD di Surabaya yang juga seorang pecandu pil koplo yang kini ditangani Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya.
Sudah satu setengah tahun terakhir dia mengonsumsi pil dobel L. Di usia 14 tahun, YN memang masih SD karena tinggal kelas beberapa kali.
Dibutuhkan waktu yang cukup lama agar YN mau diajak berinteraksi dengan orang baru. Dia lebih sering terdiam. Dalam pertemuan yang difasilitasi petugas BNNK dan guru sekolahnya, YN baru bisa ditemui di sebuah rumah makan. Di rumah sendiri, dia justru sulit ditemui karena sering kelayapan.
Lama dipancing bicara, YN baru mau ngomong setelah diajak membahas trek-trekan. Untuk YN, balap liar merupakan aktivitas yang akrab dengannya. YN hidup di tengah keluarga pas-pasan. Ayahnya meninggal karena HIV/AIDS saat dia masih kecil. Untungnya, virus itu tidak menular ke YN.
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, ibunya membuka warung kopi di depan rumah. YN mengaku kurang mendapat perhatian. Dia kemudian lebih mementingkan kehidupan bersama rekan-rekannya.
Di sana, dia merasa diterima serta mendapatkan eksistensi dan kasih sayang yang tidak diperoleh dari keluarganya. Itu hal wajar dalam sebuah relasi sosial.
Celakanya, peer group yang dipilih YN tidak baik. Sehari-hari dia kerap ’’kelayapan’’ bersama teman-temannya yang hampir semua cowok. Tidak jarang dia pulang pagi karena pergaulannya itu. Dari teman-teman tersebut, YN mulai mengenal hal-hal buruk.
Maklum, ketika ngumpul, rekan-rekan YN itu bukannya belajar bersama atau berdiskusi. Mereka malah balapan liar, mabuk miras, hingga pil koplo. YN pun di komunitasnya menjadi, meminjam istilah prokem sekarang, cabe-cabean.
SURABAYA - YN merupakan siswi kelas V SD di Surabaya yang juga seorang pecandu pil koplo yang kini ditangani Badan Narkotika Nasional Kota
- Sopir Travel di Riau Rekayasa Kasus Perampokan, Diduga Hindari Penarikan Leasing
- Peredaran 1,18 Juta Batang Rokok Ilegal Digagalkan Bea Cukai Langsa, 2 Pelaku Ditangkap
- Penjelasan PT PEU Terkait Kisruh di Koperasi BMS, Oh Ternyata
- Kelelahan Saat Mendaki Gunung Banda Neira, 3 Mahasiswa Unpatti Dievakuasi Tim SAR Gabungan
- Anak di Bangka Hilang Diduga Diterkam Buaya Saat Mandi
- 525 Honorer Lulus Seleksi PPPK 2024 Tahap I PPU, Segera Isi DRH & Kelengkapan Dokumen