Kisah Bu Ani Menutupi Nama Sarwo Edhie Pascaperistiwa G30S/PKI

Kisah Bu Ani Menutupi Nama Sarwo Edhie Pascaperistiwa G30S/PKI
Sarwo Edhie Wibowo dan istrinya, Sunarti Sri Hadiyah. Foto: Reproduksi dari buku Ani Yudhoyono; Kepak Sayap Putri Prajurit.

Menurut Ani, kompleks tempat tinggalnya diliputi ketengangan pasca-peristiwa G30S.

“Banyak rumah memilih merapatkan pintu, menggembok pintu pagar, dan tidak membiarkan anak-anak berkeliaran di luar rumah sebebas sebelumnya,” kisah Ani Yudhoyono dalam biografinya yang berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit suntingan Alberthiene Endah.

Istri Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menceritakan operasi militer terjadi di mana-mana.

Radio-radio juga menyiarkan berbagai berita, sementara orang-orang menggosok isu dengan gunjingan dan dugaan.

“Situasi memang tidak mengenakkan. Bagi keluarga di kompleks RPKAD, ketegangan menjadi berkali lipat dibandingkan masyarakat lain,” ceritanya.

Sampai-sampai ibunda Ani, Ny. Sunarti Sri Hadiyah, melarang anak-anaknya membuka mulut jika ditanya orang soal alamat rumah mereka. 

“Bisa berbahaya, kata Ibu. Terlebih lagi, selama berhari-hari menegangkan itu, nama Papi (Sarwo Edhie, red) mendadak merebak di surat-surat kabar. Semua orang tahu Sarwo Edhie adalah sosok yang diberi tugas menumpas PKI,” tuturnya.

Memang Sarwo sempat pulang ke rumah beberapa bulan setelah peristiwa G30S.

Peran Sarwo Edhie dalam memberangus PKI itu juga dikisahkan salah satu putrinya, Kristiani Herrawati yang belakangan kondang dengan nama Ani Yudhoyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News