Kisah Bupati Cantik Diadang Ombak, Terdampar, 7 Jam Hilang Kontak
Padahal, Pantai Tambio’e, tempat makam-makan itu, sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan wisata. Di sisi lain, jalannya juga hendak dilebarkan.
Manalip pun melakukan pendekatan langsung ke warga. Ke tokoh-tokoh adat. Dia menjelaskan rencana pengembangan Pantai Tambio’e itu sebagai Beo Boulevard Center.
Juga pelebaran jalannya. Manalip juga memamparkan lokasi pemakaman baru yang tentu lebih asri, tertata, dan tetap terjangkau untuk diziarahi.
Masyarakat akhirnya luluh. Mereka mau memindahkan makam-makam itu. Manalip pun ikut turun melakukan pemindahan.
”Saya ikut mengangkati,” ujar perempuan yang pernah memimpin 8.000 orang melakukan demonstrasi penolakan penambangan di Talaud tersebut.
Langkah serupa dijalankannya saat harus memindahkan 200 makam yang terimbas perpanjangan runway Bandara Melonguane.
Dengan caranya itu, dengan langkahnya itu, Manalip tak hanya ingin melihat Talaud terus berkembang.
Dia sekaligus ingin merawat cintanya kepada warga. Juga, cinta orang-orang Talaud kepada negeri ini. (*/c10/ttg)
Bupati Kepulauan Talaud, Sulut, Sri Wahyumi Maria Manalip, menyambangi pelosok wilayah yang berbatasan dengan Filipina dengan speedboat, juga motor
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Daftar Jenis Barang dan Pulsa Penyebab Sri Wahyumi Masuk Penjara
- Terima Hadiah Tas Mewah dan Perhiasan Mahal, Bupati Cantik Divonis 4,5 Tahun Penjara
- 8 Hari Jelang Ultah, Bupati Talaud jadi Tersangka Suap
- Tampil Modis dalam Kawalan KPK, Bupati Talaud: Saya Tidak Terima Hadiah
- OTT Bupati Talaud: KPK Sita Uang Ratusan Juta, Jam Tangan Mahal dan Berlian
- Dinonaktifkan Mendagri, Bupati Talaud Gabung Hanura Oso