Kisah Bupati Kukar yang Takut Korupsi dan tak Peduli Gaji

"Saya nggak peduli berapa gaji saya. Saya juga nggak tahu gaji saya ada berapa saat ini. Yang penting saya kerja," seru dia.
Soal gaya memimpin Kutai Kartanegara, ia mengaku tak punya cara khusus, apa yang ia lakukan selama ini dikatakan Rita bukanlah sebuah manipulasi untuk mendapatkan simpati masyarakat. Pernah sekali waktu, Rita belajar komunikasi agar memiliki gaya berbicara yang enak dipandang saat berada di depan umum, namun dia justru malah kagok dan tak menjadi dirinya sendiri. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri tanpa harus merubah penampilan.
"Style saya juga ya begini-begini saja. Pernah saya belajar komunikasi, cuma pas pegang mic berubah semua, saya jadi nggak bisa ngomong apa-apa. Jadi gaya saya ya begini saja, nggak dibuat-buat. Jangan dipikir enak jadi bupati, dua kaki ini, bisa satu penjara satu neraka. Bebannya luar biasa," tandas wanita kelahiran Tenggarong, 11 November 1973. (chi/jpnn)
DIPERCAYA menjadi bupati, bukan perkara mudah bagi Rita Widyasari. Banyak tantangan yang harus ia taklukkan selama memimpin Kutai Kartanegara (Kukar).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu