Kisah Bupati Pacitan yang Hanya Menjabat selama 34 Hari
Merasa Tidak Jantan, Terkungkung Lima Larangan Gubernur
Minggu, 30 Januari 2011 – 08:08 WIB
Menurut Soedibjo, instruksi gubernur tersebut dianggap membatasi kewenangannya sebagai bupati. Akibatnya, perannya sebagai orang nomor satu di jajaran Pemkab Pacitan terkungkung. Meski, dia sadar hanya memegang tampuk pimpinan selama 34 hari.
"Tapi secara definitif, saya ini tetap bupati. Yang bisa membatasi adalah menteri dalam negeri. Larangan gubernur itu menimbulkan image bahwa saya tidak berdaya menghadapi gubernur," tegasnya.
Dia mengungkapkan, suatu pemerintahan memiliki dasar hukum yang mengatur. Karena itu, surat klarifikasi yang dia kirim ke gubernur tersebut sengaja menanyakan landasan yang digunakan hingga mengintruksi larangan lima hal itu. Jika memang dasar hukumnya jelas, Soedibjo tak berkeberatan melaksanakan lima hal yang diinstrusikan tersebut.
Namun, bupati tetap menjalankan kewenangannya secara penuh bila yang terjadi sebaliknya. Ditanya tentang kemungkinan mutasi pejabat, Soedibyo menyatakan sudah menyusun rumusannya. Dia masih menunggu jawaban dari gubernur sebelum merealisasikannya. "Saya ngomong seperti ini mestinya iya (sudah ada konsep, Red). Kalau gubernur bisa menunjukkan dasar hukumnya, saya tidak akan melakukan mutasi," paparnya.
Di Indonesia, mungkin ini baru terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Yakni, ada bupati yang hanya menjabat selama sebulan, tepatnya 34 hari. ===========================
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408