Kisah Cinta Perawat Amerika dan Tentara Afghanistan, Terpisah Gegara Taliban

Pangkat sang tentara naik dengan cepat di jajaran Angkatan Bersenjata Afghanistan dan semakin banyak terlibat dalam misi-misi berbahaya.
Dan perang di Afghanisyan juga berubah.
Di pertengahan tahun 2021, Taliban mulai bergerak menguasai kawasan pedesaan dan kota-kota kecil, dalam usaha mereka untuk merebut ibu kota Kabul.
Pasangan ini mungkin tidak berani mengakuinya, tapi mereka sudah saling mencintai walau terpisah oleh jarak dan perang selama 20 tahun.
Taliban semakin mendekat
Di satu hari di bulan Juli, tentara tersebut tiba-tiba menghentikan pembicaraan telepon dengan si perawat, ketika sebuah roket meledak dekat kendaraannya di luar Istana Kepresidenan di Kabul.
Ledakan itu mengenai kepalanya yang membentur kaca jendela.
Hari itu adalah hari Raya Idul Adha, dan di dalam istana, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, tampak di layar televisi sedang salat di kebun istana ketika pasukan keamanan bergerak ke arah ledakan.
Sang tentara kemudian menelepon balik ke Amerika, masih terkejut walau dia tidak terluka, sementara mobilnya rusak.
Inilah kisah cinta seorang perawat Amerika dengan tentara Afghanistan yang dipisahkan Taliban
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia