Kisah Cinta Perawat Amerika dan Tentara Afghanistan, Terpisah Gegara Taliban

Si perawat sekarang berusia 59 tahun dan sudah pensiun. Sang tentara merupakan satu-satunya harapan bagi kebahagiaannya di masa depan.
Mereka sudah pernah bermimpi sang tentara bisa mengungsi ke Amerika Serikat, mereka juga sudah membicarakan pernikahan. Akan ada dua pesta, kata sang tentara, satu untuk masing-masing keluarga.
Si perawat sekarang hanya bisa menunggu. Ia melewati hari-harinya penuh kekhawatiran apakah sang tentara akan bisa selamat dan keluar dari Afghanistan.
Sekarang setelah penarikan seluruh pasukan AS, semakin kecil harapan bagi tentara pasukan komando Afghanistan ini bisa melarikan diri.
"Saya yakin bila Taliban menangkap saya, mereka akan melakukan penyiksaan," kata sang tentara dalam salah satu pesannya kepada si perawat.
"Mereka akan membawa saya ke hadapan keluarga dan mereka akan membunuh saya."
*ABC memutuskan tidak menggunakan nama tentara Afghanistan dan perawat AS dalam artikel karena alasan keamanan.
Inilah kisah cinta seorang perawat Amerika dengan tentara Afghanistan yang dipisahkan Taliban
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia