Kisah Dai 3T asal Bogor, Terharu pada Sikap Toleransi Beragama di Pedalaman Toraja Utara

Hal ini, menurutnya, menjadi alasan kuat mengapa kehadiran dai di wilayah 3T perlu diperkuat agar dakwah Islam dapat berkembang secara damai dan penuh toleransi.
Mumu juga mengungkapkan minimnya sarana ibadah bagi umat Islam di Toraja Utara. Menurut Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag setempat, hanya terdapat 21 masjid dan musala di seluruh kabupaten. Kendati demikian, kehidupan harmonis antarumat beragama tetap terjaga.
Pendekatan Dakwah dan Komitmen Berkelanjutan
Dalam proses pembinaan, Mumu banyak berinteraksi dengan anak-anak melalui pendekatan sebagai teman sebaya. Hal itu dilakukan agar dakwahnya lebih mudah diterima.
Selain berdakwah secara langsung, dia juga berkomitmen untuk terus membimbing masyarakat secara daring setelah kembali ke Bogor.
Mumu bahkan membuka peluang bagi pemuda setempat yang ingin belajar agama di Jawa dengan biaya hidup dan pendidikan yang ditanggungnya.
“Saya akan tetap menjaga komunikasi dan melakukan pengajian daring setelah kembali ke Bogor. Selain itu, saya mengajak anak-anak di daerah ini untuk menempuh pendidikan agama di Jawa. Keluarga hanya perlu menanggung tiket perjalanan, selebihnya akan saya tangani,” ungkapnya.
Mumu Nazmudin merupakan salah satu dai yang mengabdi di wilayah 3T untuk berdakwah dengan damai dan toleran.
Keberadaan para dai di daerah 3T sangat strategis dalam membangun harmoni sosial dan memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif.
- Ramadan Under The Dome Jadi Awal Kegiatan Keislaman Lebih Besar di PIK 2
- Ramadan, Jajaran Kelurahan Papanggo Menyantuni 182 Anak Yatim Piatu
- Antusiasme Sambut Ramadan Under The Dome di PIK 2, Ribuan Tiket Ludes dalam 3 Minggu
- Dibuka Cik Ujang, Pasar Murah Gelaran Pemprov Sumsel di Monpera Disambut Antusias Warga
- Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT Mulai Cair Juli, Wawali Iswar Ungkap Harapan Ini
- Lewat Sobat Aksi Ramadan 2025, PalmCo Menebar Kebaikan di Masjid & Ponpes