Kisah Dani Pedrosa, Sempat Terancam Pensiun, Kini Siap Bikin Kejutan
jpnn.com - DANI Pedrosa sukses menjalani operasi arm-pump untuk ketiga kalinya tahun lalu. Kini, bintang Repsol Honda itu menjelma menjadi pembalap yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Performanya terus menanjak dan menjadi langganan podium, bahkan juara seri. Inilah kisah di balik kesuksesan itu.
--
Awal musim lalu, setelah balapan perdana di Qatar, Dani Pedrosa mengaku sudah tak tahan lagi menahan sakit yang membebat lengan kanannya. Cedera arm-pump yang selama setahun dideritanya kumat. Kali ini yang paling parah.
Pada saat itulah Pedrosa menyatakan butuh istirahat dari balapan. Dia bahkan terancam pensiun dini karena sudah dua kali operasi arm-pump dijalaninya.
Operasi ketiga berisiko tinggi untuk gagal atau bahkan bisa berbuntut cacat. Hanya ada satu orang atlet yang melakukannya sampai tiga kali sebelum Pedrosa.
’’Tentu saja itu adalah momen paling sulit sepanjang karirku. Usiaku 29 tahun, masih muda,’’ kenangnya dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.
Dokter ahli bedah Angel Villamor di Madrid memberikan harapan, sekaligus keyakinan. Dia sendiri yang memimpin operasi 3 April tahun lalu. Operasi tersebut mengangkat otot fascias dan area di sekitarnya yang sudah mengalami kerusakan.
Hasilnya, sukses. Sebagai gantinya dia harus menepi dari sirkuit balap selama dua bulan untuk menjalani proses rehabilitasi. Buntutnya dia harus absen di tiga seri Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol.
DANI Pedrosa sukses menjalani operasi arm-pump untuk ketiga kalinya tahun lalu. Kini, bintang Repsol Honda itu menjelma menjadi pembalap yang sama
- MotoGP 2025, Tim Aprilia Diperkuat Direktur Teknis Baru
- Persis Solo vs Persib: Bojan Hodak Buka Peluang Memainkan Robi Darwis dan Kakang
- Liga Inggris: Arne Slot Mewaspadai Leicester City Era Ruud van Nistelrooy
- Skuad Persib Terkejut Kehilangan Dokter Menjelang Kontra Persis Solo
- Menjelang Bertandang ke Padang, Arema FC Kebanjiran Tawaran
- Dedi Kusnandar Kenang Momen Terakhir Pertemuan dengan Mendiang Dokter Raffi Ghani