Kisah dari Condet, Migrasi Keturunan Arab dan Inspirasi Perlawanan Jawara
"Pelan-pelan mereka (warga keturunan Arab) mulai berkembang, berjualan minyak wangi, kain sarung, songkok, tasbih, dan sebagainya," ujar Endi.
Menurut Endi, awal mula keberadaan warga keturunan Arab di Condet membawa dampak positif untuk pribumi setempat.
"Dampak positifnya ya memang dalam hal penyebaran agama Islam, karena waktu itu di Condet kekurangan guru, akhirnya dipanggil-lah Habib Muhammad itu," ujar Endi.
Namun, Endi menilai warga keturunan Arab di Condet saat ini cenderung lebih mengedepankan bisnis.
"Kalau yang sekarang ini saya melihatnya mereka enggak terlalu mengangkat perekonomian masyarakat Condet. Mereka datang hanya untuk berdagang dan menggelar majelis taklim," ujar Endi.
Oleh karena itu, Endi tak sepakat dengan penyematan sebutan 'Kampung Arab' untuk Condet. "Saat ini di Condet banyak orang Arab, iya, tetapi bukan berarti Kampung Arab," tegasnya.
Ketua Rumpun Masyarakat Betawi (RMB) Nur Ali juga berpendapat senada. Dia justru bingung dengan banyak pihak yang menyebut Condet sebagai Kampung Arab.
"Sebelah mana Condet itu kampung Arab? Karena ada toko minyak wangi?" ujar Nur Ali.
Banyak warga keturunan Arab di Condet, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, nama Condet tetap bertahan dan tak serta-merta menjadi Kampung Arab.
- Di Depan Ridwan Kamil, Warga Condet Tegaskan Pilih Normalisasi dibanding Naturalisasi
- Wamenaker Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Migrasi Aman di Konferensi Internasional
- JAWARA Teken MoU dengan Ruang Amal Indonesia untuk Pengembangan Wirausaha
- Kisah Inspiratif AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman Demi Keluarga
- Kisah Inspiratif Dini, Guru Honorer yang Berhasil Mengubah Hidup melalui Shopee Affiliate & Shopee Live
- Jawara, Pekerja & Simpatisan FBR Tangsel Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran