Kisah di Balik Tragedi Lampung Selatan
Senin, 05 November 2012 – 08:11 WIB
BANYAK kisah pilu di balik tragedi Lampung Selatan. Dari suara mereka, negara, dalam hal ini aparat keamanan, seolah tidak hadir ketika warga negara membutuhkan jaminan keamanan. Bagaimana kisahnya?
INDRA BONAPARTE, Lampung Selatan
Pintu masuk ke Desa Sidereno yang berbatasan dengan desa Sidorejo tampak seperti memasuki zona perang. Ratusan tentara dari TNI AD dan Marinir beserta pasukan Brimob Polri waspada dengan senjata lengkap. Selain itu , berbagai barikade, beberapa panser dan mobil lapis baja terparkir di halaman puing-puing rumah penduduk yang terbakar. Tercatat ada 3.450 petugas TNI/Polri yang masih berjaga-jaga saat lokasi penyerangan itu didatangi INDOPOS (Grup JPNN) pada Kamis (1/11) dan Jumat (2/11).
’’Saya orang Jember. Tapi kenapa rumah saya juga dibakar?’’ ujar Ny.Siti, 65, warga Desa Sidoreno. Ny Siti saat itu memandangi rumahnya yang sudah hangus. Ibu beranak 3 ini menuturkan, pada Senin siang (29/10) itu, puluhan ribu orang membawa berbagai senjata tajam dan bambu runcing berjalan kaki dari arah Desa Sagom yang berbatasan dengan Desa Sidorejo.
BANYAK kisah pilu di balik tragedi Lampung Selatan. Dari suara mereka, negara, dalam hal ini aparat keamanan, seolah tidak hadir ketika warga negara
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408