Kisah Didik Subiyantoro jadi Kontraktor Taat Syariat
“Saat saya berhasil menjual suatu produk, maka saya akan mendapatkan komisi. Meski menjual produk orang lain, itu cukup membantu saya dalam memenuhi kebutuhan hidup,” kenangnya.
Pada 2012, Didik Subi pun menyandang gelar Sarjana dan sah tercatat sebagai alumni Universitas Bakrie.
Ketertarikan Didik dengan pemasaran daring membuatnya bertahan lebih lama di ibu kota.
Dengan kata lain, setelah mendapat gelar Sarjana Ekonomi, dia pun mendalami digital marketing selama dua tahun (2012-2014).
Sembari mendalami Digital Marketing, tahun 2013-2014, Didik mencoba-coba jadi marketer dan mendapatkan komisi 10% dari bisnis yang dia jalani.
Namun, pada 2014 tersadar bahwa tidak cukup menjadi marketer saja.
“Sebaiknya seorang marketer mesti memiliki real bisnis juga,” imbuhnya.
Menurutnya, pemasaran digital melalui website sangat membantu dirinya dalam memasarkan jasa apa pun, termasuk saat dia membuka bisnis pertama kali, yaitu jasa pembersih gedung pada 2014.
Salah seorang pengusaha muda, Didik Subiyantoro mengaku sangat memegang teguh nilai-nilai Islam dalam berbisnis.
- 10 Strategi Digital Marketing yang Efektif, UMKM Wajib Tahu
- BKI Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi UMKM Binaan
- Disnakertrans Kepri Dorong Kontraktor Daftarkan Seluruh Pekerja jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
- Buzzohero Raih Silver Agency of The Year Dari TikTok Awards
- 11 Tahun Beroperasi, Transcosmos Indonesia Buka Kantor Baru di Yogyakarta
- Asosiasi Kontraktor Indonesia & Propan Raya Berkolaborasi Dukung Pembangunan di Indonesia