Kisah Dokter Amerika Kembalikan Tangan Prajurit Vietkong
Sabtu, 13 Juli 2013 – 07:56 WIB

REUNI. dr Sam Axelrad saat menyerahkan potongan tangan Nguyen Quang Hung. Foto: huffingtonpost
Hung yang kini berumur 73 tersebut menceritakan bahwa tangannya putus setelah ditembak tentara Amerika pada Oktober 1966. Saat itu, dia terjebak dalam sebuah pertempuran sengit sekitar 75 kilometer dari rumahnya di An Khe, Vietnam tengah.
Lengan kanah Hung tertembak. Dia yang terluka parah terombang-ambing tidak keruan. Dirinya juga sempat bersembunyi di lumbung padi selama tiga hari. Akhirnya, Hung dievakuasi helikopter AS ke rumah sakit militer di Phu Cat. Kala itu, dia begitu ketakutan. "Rasanya seperti ikan yang sudah ada di talenan. Mereka bisa membunuhku atau menahanku," tegasnya.
Hung lalu dibawa ke Sam Axelrad, dokter militer yang saat itu masih berumur 27 tahun. Dokter tersebut ingat betul bahwa keadaan Hung saat itu begitu parah. Lengannya ungu serupa terong, tanda bahwa telah terinfeksi.
Untuk menjauhkan Hung dari maut, Axelrad mengamputasi lengan musuhnya tersebut. "Dan Hung kelihatan kaget sekali, ternyata kita malah merawat dia," ungkap Axelrad.
PADA Oktober 1966, Nguyen Quang Hung, seorang prajurit laskar komunis Vietnam, (Vietkong) harus kehilangan tangan kanannya. Seorang dokter muda Amerika
BERITA TERKAIT
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan