Kisah Dokter Tangannya Dirantai, Kuku Dicabut, Disetrum
Begitu sakitnya dia sampai pingsan. Itu belum seberapa. Tubuhnya sempat dibakar sebelum dimasukkan ke air. Penjaga penjara lantas menyetrum air tersebut. Mereka juga kerap memukuli Baakar. Ketika melintasi sebuah sel, dia melihat tahanan lain yang diikat ke tembok.
Kakinya berdarah dan luka di tangannya yang terikat sudah terinfeksi hingga keluar cacing. Penis narapidana lainnya diikat dan ditarik. Dia tidak bisa kencing selama 2 minggu penuh. ’’Ketika melihatnya, saya tahu itu adalah akhir dari kelaki-lakiannya,’’ katanya.
Sebagai dokter, Baakar tidak bisa tinggal diam. Beberapa kali dia berusaha merawat narapidana lainnya. Imbasnya, dia mendapat hukuman tambahan persis seperti narapidana yang dirawatnya. Beruntung, keluarganya bisa mengumpulkan cukup banyak uang untuk membebaskannya dari siksaan tersebut.
Siksaan serupa dialami Abdel Hadi Al Shami. Syekh yang memimpin suku Arhab itu merasakan dua tahun di dalam penjara Houthi. Selama 5 bulan, keluarganya tidak pernah tahu di mana dia berada. ’’Ketika akhirnya menjenguk, keluarga saya hanya boleh tinggal selama 8 menit,’’ ucapnya.
Dia digantung selama berjam-jam sebelum matanya ditutup. Lalu, dia ditinggalkan di sel isolasi selama 3 bulan. Kini pengelihatannya bermasalah. Bekas rantai yang membelenggu tangannya juga masih tampak jelas. Dia dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tawanan antara sukunya dan Houthi.
Muhammad Ghurab tidak seberuntung Baakar dan Al Shami. Apoteker 28 tahun itu meninggal di dalam tahanan pekan lalu. Jenazah pemuda asal Sanaa tersebut diserahkan kepada keluarganya pada Jumat (8/6). Houthi menyatakan bahwa Ghurab meninggal karena TBC.
’’Keluarganya mengunjunginya beberapa pekan lalu. Ibunya hampir pingsan saat melihatnya. Dia sangat kurus dan mengeluh sakit di bagian dada,’’ jelas sumber yang dekat dengan keluarga Ghurab. Tanda-tanda kematian dan keluhan Ghurab bukanlah TBC. Keluarganya yakin dia tewas karena diabaikan ataupun diracun.
Human Rights Watch (HRW) mendokumentasikan pelanggaran HAM di wilayah kekuasaan Houthi maupun pemerintah Yaman yang didukung Saudi. Mereka sama-sama menangkapi orang dengan sewenang-wenang.
Baakar, seorang dokter, cerita mengenai kejamnya siksaan yang menimpanya saat dipenjara pemberontak Houthi.
- Tak Setuju Pria Pemelihara Landak Jawa di Bali Dipenjara, Sahroni: Cukup Diberi Peringatan
- Masyarakat Diingatkan Jangan Sebar Konten Hoaks soal Pemilu, Bisa Dipenjara
- Medina Zein Divonis 6 Bulan Penjara, Marissya Icha: Alhamdulillah
- Gagal Redam Covid-19, China Mulai Penjarakan Warga
- Sosok Saifudin Ibrahim, Pernah Masuk Penjara, Bela M Kece, Kini Tantang Duel Menteri
- 5 Staf PBB di Yaman Hilang, Ulah ISIS, Al Qaeda atau Houthi?