Kisah Dokter TimTeng Bantu Gadis Yazidi Tawanan ISIS Kembalikan Keperawanan
Kelompok Wadi mulai bekerja pada tahun 1992 di Timur Tengah dan melobi untuk hak-hak warga negara di Timur tengah termasuk Israel, Yordania dan Irak.
Cheman Rashid mengatakan, tujuan Wadi adalah untuk membantu para perempuan yang telah melarikan diri dari ISIS mengatasi dampak mental akibat penangkapan dan menjadi budak seks.
"Ketika gadis-gadis itu melarikan diri, kondisi psikologis mereka sangat buruk, beberapa dari mereka bahkan tak bisa bicara. Kebanyakan gadis-gadis ini telah mengalami pelecehan seksual, dan dipukuli - lainnya dipukuli sampai mati," tuturnya.
Ia mengatakan, organisasinya telah membantu sekitar 660 anak perempuan, serta keluarga mereka.
"Adapun kisaran usianya, kami telah membantu semua orang, tua dan muda, bahkan ada gadis berusia satu tahun," akunya.
Gadis yazidi tak bisa hidup tanpa keperawanannya dikembalikan
Cheman Rashid mengatakan, mereka memiliki kasus dari seorang gadis bernama Sabrine, yang berusia 14 tahun ketika ia ditawan oleh ISIS dan ditahan selama lima bulan.
"Kondisi psikologisnya sangat buruk dan kami mencoba untuk mengembalikan keperawanannya, tapi kami tidak bisa," utaranya.
Sebuah organisasi non-pemerintah di wilayah Kurdi Irak utara tengah bekerja sama dengan dokter kandungan lokal untuk mengembalikan 'keperawanan'
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'
- Dua Pemegang WHV Asal Indonesia Meninggal di Australia Barat
- Alasan Perdagangan Bayi dan Anak di Indonesia Sulit Diberantas
- Warga Mengerubuti Hotel Tempat Liam Payne Ditemukan Meninggal