Kisah Dua Korban Aksi Kekerasan John Key Cs
Tak Bisa Kerja setelah Kehilangan Tiga Jari
Selasa, 25 November 2008 – 10:12 WIB
John Key kemudian menendang meja itu sehingga Yemfri, meja, dan potongan jari-jari tersebut ikut terlempar. Selanjutnya, Yemfri bersama Charles –yang jarinya sudah dipotong terlebih dahulu– dibawa ke Hotel Felia di Kota Tual. Di dalam kamar itu, Yemfri sempat dipukul dengan kunci oleh John Key hingga kepalanya berdarah. Setelah mata, tangan, dan kakinya dilakban, Yemfri dibuang di depan rumah Damianus Refra di kawasan Ohebun. ’’Damianus itu merupakan bapak angkat saya,’’ ucapnya.
Seperti Yemfri, pengalaman yang menimpa Charles Refra tak kalah berat. Bahkan, Charles hingga tadi malam tetap tak mengetahui kenapa jarinya dipotong oleh John Key cs. ’’Malam itu (19 Juli 2008), saya berada di rumah Damianus Refra. Saya asyik main kartu dengan teman saya,’’ katanya. Tiba-tiba saja, muncul John Key bersama sejumlah orang. Katanya, mereka masuk begitu saja dan langsung bertanya, ”Ada yang namanya Charles?”.
’’Saya langsung kasih muka. Ingin tahu kan siapa yang mencari?’’ ucap pria yang istrinya tengah mengandung lima bulan itu. Tiba-tiba bogem mentah dari John Key melayang. Saking kerasnya, Charles langsung terbanting ke tanah. ’’Bu, salah saya apa?’’ ujarnya.
Tetap saja, yang diterima Charles bukan jawaban. Tapi, makian dan sebuah injakan keras di dadanya. Tanpa banyak kata, Tito Refra dan sejumlah temannya langsung menyeret Charles ke dalam mobil. Malam itu pula, Charles dibawa ke rumah Tito Refra.
Cerita selanjutnya kurang lebih sama dengan nasib yang dialami Yemfri. Hanya, Charles benar-benar tak mengetahui sedikit pun alasan dirinya juga jadi sasaran. Bahkan, ketika tangan kanannya disiapkan di meja, Charles mengaku takut dan bingung. ’’Bu, berapa jari?’’ tanyanya. Namun, seperti Yemfri pula, Tito menjawabnya dengan makian dan bentakan.
Tito kemudian meminta parang dari Ifo Rahantoknam. Parang itu diangkat tinggi-tinggi dan ditebaskan ke jari-jari Charles. ’’Sakit rasanya,’’ katanya tentang kejadian mengerikan tersebut. Namun, itu hanya awal dari sakit yang lebih pedih karena jari-jari Charles belum terpotong.
’’Lalu, ditatah seperti ini,’’ ucap Charles seraya menirukan tukang mi mencacah sayuran. Akibatnya, jempol, jari manis, dan jari kelingking Charles hilang. Setelah itu, Charles dibawa ke bagian belakang rumah untuk dilakban kaki dan tangannya.
Pas kembali ke depan, Charles melihat Yemfri baru saja ”dieksekusi” jarinya. Dengan kondisi kaki dan tangan dilakban, keduanya dimasukkan mobil dan dibawa ke Hotel Felia. Cerita selanjutnya, keduanya ”dibuang” begitu saja di depan rumah Damianus Refra sore sekitar pukul 17.00.
Dua korban kekerasan kelompok John Key cs siap memberikan kesaksian tentang insiden ”potong jari” yang menimpa mereka. Ada apa di balik
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408