Kisah Dua Pegawai Teladan: Datang Paling Awal, Pulang Belakangan
jpnn.com - DUA pegawai di lingkungan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara mendapat penghargaan spesial dari Gubernur Sultra, Nur Alam. Mereka adalah Israjuddin Kamaruddin dan Landihaidi. Berkat keteladanannya, mereka dihadiahi kendaraan bermotor agar bisa menunjang kinerja.
Amal Fadly Senga, Kendari Pos
Israjuddin Kamaruddin mengawali karier sebagai pamong praja sejak tahun 1991. Sebelumnya, dia berprofesi sebagai sopir angkot, dan kemudian melamar pekerjaan sebagai sopir pribadi Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura saat itu.
Keinginan diangkat menjadi PNS harus penuh perjuangan. Setelah 9 tahun mengabdikan diri sebagai pegawai honorer, ia pun diangkap menjadi PNS. Menurut rekan-rekannya, proses pengangkatannya atas rekomendasi pimpinan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja. Meskipun telah resmi menjadi PNS bukan berarti nasibnya berubah. Gaji golongan II A tidak bisa mencukupi kebutuhan ayah dengan 3 orang anak ini. Makanya, untuk ke kantor ia tetap menggunakan angkot sebab belum bisa membeli kendaraan.
Karena jarak rumah dan kantor agak jauh, Israjuddin meninggalkan rumah sekira pukul 05.30 Wita. Apalagi kendaraan trayek Ambaipua, Konawe Selatan masih kurang. Tujuan pertamanya adalah ke rumah pimpinannya sebab pukul 07.00 Wita ia akan mengantarnya ke kantor. Setelah sampai di kantor, ia harus stand by menunggu perintah.
Hampir setiap hari ia harus rela lembur. Sebelum pulang kantor pukul 16.00 Wita, ia masih harus mengantar pimpinannya sehingga baru bisa tiba di rumah sekitar pukul 17.30 Wita atau menjelang maghrib. Kekhawatirannya terlambat datang ke kantor mulai bisa diatasi setelah ia kebagian motor dinas bekas. Meskipun bekas, namun ia merasa lega sebab tidak perlu lagi menunggu angkot.
Meskipun demikian, ia masih harus hati-hati lantaran kendaraannya kerap mogok. Untungnya pada tahun 2014 lalu, ia kebagian motor dinas baru. Yang lebih membahagiakan lagi, tepat pada perayaan HUT Korpri ke-44, 30 November 2015 lalu, ia mendapatkan predikat pegawai teladan tahun 2015, dianggap memiliki dedikasi dan pengabdian dalam menjalankan tugasnya.
"Alhamdulillah, ini merupakan berkah bagi saya dan keluarga. Saat ini, kami telah memiliki kendaraan sendiri. Atas semua, saya tetap akan memacu diri. Mencintai profesi dan menjalankan tugas dengan penuh kesabaran, keihlasan dan kerja keras," kata pria yang kini memiliki golongan II D ini.
DUA pegawai di lingkungan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara mendapat penghargaan spesial dari Gubernur Sultra, Nur Alam. Mereka adalah Israjuddin
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408