Kisah Dukun Cinta yang Cari Mangsa di Pengadilan Agama
jpnn.com - "Ada mbah dukun sedang ngobatin pasiennya. Konon katanya, sakitnya karna diguna-guna. Sambil komat kamit mbah dukun baca mantra. Dengan segelas air, lalu disembur. Burrrr...”
Zaman dahulu kala, lirik lagu Alam itu sering disandangkan pada sosok Donjuan, 52. Pria tersebut hobi ke dukun untuk mengetahui jodohnya. Karena ketagihan, pria asal Undaan itu kini jadi dukun beneran.
Kini Donjuan sering mencari mangsa atau klien di Pengadilan Agama Surabaya. Pengalaman jadi klien saat proses gugatan cerai istri pertamanya pada 2003 membuat Donjuan tahu betul kondisi psikis calon-calon duda dan janda di PA.
”Bercerai itu tidak enak. Galau," kata dia di sela-sela meramal nasib seorang pengunjung di lorong Pengadilan Agama, Kamis (13/8) lalu.
Ketika meramal jodoh salah satu pengunjung PA, Donjuan menanyakan tanggal lahir dan pasangan- nya. Kemudian, Donjuan menghitung di buku lalu menunjukkan hasilnya kepada kliennya.
”Wah, tidak jodoh. Istri sampean sekarang punya simpanan lainnya. Sabar ya, Mas,” ungkapnya kepada seorang pria dengan menepuk pundaknya.
Penampilan Donjuan tidaklah tampak seperti dukun di film-film Indonesia. Jika tidak dari cerita mulut ke mulut, para pengunjung PA tidak bakal tahu bahwa si Donjuan adalah dukun.
Biasanya, yang menunjukkan bahwa Donjuan itu dukun jodoh adalah petugas PA, pengacara, penjaga warung, petugas parkir, calo, hingga pengunjung di sekitar PA.
"Ada mbah dukun sedang ngobatin pasiennya. Konon katanya, sakitnya karna diguna-guna. Sambil komat kamit mbah dukun baca mantra. Dengan segelas
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang
- Di Balik Dinding Sekolah yang Nyaris Roboh, Ada Asa dan Gizi dari Polres Inhu
- Puluhan Perangkat Desa di Rejang Lebong Lulus Seleksi PPPK 2024
- Aksi Polisi Seberangi Sungai Sambil Bawa Laras Panjang Saat Tangkap Perusak Hutan Lindung di Riau
- Mulai 4 Februari, 80 Puskesmas di Kota Bandung Siap Layani MCU Gratis
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi