Kisah Eks Warga Binaan Lapas Narkotika Yogyakarta: Hidup Seperti di Neraka, Penyiksaan jadi Makanan Sehari-hari
jpnn.com, YOGYAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membongkar praktik kekerasan di dalam penjara Indonesia, tepatnya di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta. Komnas HAM, Senin (7/3) lalu, merilis temuan dari hasil investigasi atas laporan tentang dugaan praktik penyiksaan di Lapas Narkotika Yogyakarta.
Komnas HAM menyimpulkan memang benar ada serangkaian tindakan kekerasan, penyiksaan, dan penurunan martabat manusia yang dilakukan oleh oknum sipir kepada warga binaan di lapas tersebut. Peristiwa itu bahkan terjadi sejak 2020.
Investigasi Komnas HAM atas kasus tersebut bermula saat beberapa mantan narapidana mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan DIY dan Jawa Tengah pada 1 November 2021. Mereka mengaku mengalami tindakan penganiayaan dan pelecehan seksual selama menjadi warga binaan di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta.
JPNN Jogja berkesempatan mewawancarai salah seorang eks warga binaan yang mengalami dan menyaksikan sendiri bagaimana praktik-praktik penyiksaan dilakukan di dalam Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta.
Mas Napi (bukan nama sebenarnya) tak akan pernah melupakan saat-saat pertama kali dia menginjakkan kaki di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta.
Dia harus menjalani hukuman sebagai warga binaan karena terjerat kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Mas Napi dengan kawalan petugas tiba di lapas yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 17, Kecamatan Pakem, Sleman, itu sekitar pukul 11.00 WIB.
Begitu masuk ke lingkungan lapas, Mas Napi digiring sipir memasuki brandgang blok E.
Eks warga binaan alias napi Lapas Narkotika Yogyakarta memberikan kesaksian tentang kekerasan, penyiksaan, dan penurunan martabat manusia oleh oknum sipir.
- Chandra Soroti Arah Kebijakan Amnesti 44 Ribu Narapidana Era Prabowo
- 5 Pesakitan Bali Nine Akhirnya Dipulangkan ke Australia
- Prabowo Berikan Amnesti ke 44 Ribu Narapidana, Ada Tahanan Politik hingga Narkotika
- Lihat, Itu Bagian dari Seleksi CPNS 2024
- Denny Indrayana Masih Bebas, Pakar Curiga Ada Permainan di Kasus Payment Gateway
- Ditjen Imigrasi Jalin Kerja Sama dengan VFS Global Untuk Tingkatkan Layanan