Kisah Eva Kusuma Sundari yang Bersuami Diplomat Timor Leste
Sempat Pisah Karena Pilihan Nasionalisme, Rujuk Kembali Demi Anak
Selasa, 03 Juli 2012 – 00:03 WIB
Pada intinya, diplomasi perkawinan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, mulai dari mencegah perang, sampai perluasan pengaruh. Saat ini, larangan bagi anggota DPR merangkap profesi atau jabatan tertentu sudah diatur UU Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, termasuk tata tertib DPR. tapi, tidak demikian dengan merangkap istri pejabat diplomatik untuk negara lain. Karena itu, para pelapor berharap ke depan persoalan ini bisa diatur.
Eva sendiri tidak habis fikir sampai muncul kekhawatiran terhadap praktek ancient diplomacy itu. ’’Ancient diplomacy apa? Dua tahun lagi dia balik jadi pegawai negeri biasa,’’ ujar anggota Komisi III yang juga tengah menjabat Presiden Kaukus Parlemen ASEAN untuk Myanmar itu.
Dia menuturkan dirinya menikah dengan Jose pada tahun 1995. Mereka bertemu di Belanda ketika tengah sama –sama mengambil gelar master di Institute of Social Studies, The Hague, Belanda. Eva yang saat itu masih menjadi dosen di almamaternya yakni Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga, Surabaya, mengambil Politics of Alternative Development Strategy. Sedangkan, Jose memilih human rights.
Cinta yang bersemi di kampus itu dengan cepat menjadi serius. Tanpa menunggu lama keduanya memutuskan untuk menikah. ’’Nggak kuat ngempet. Wis tuo. Sekolah ngoyo kudu bikin bolo,’’ canda perempuan kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 8 Oktober 1965 itu.
Beberapa hari lalu, Eva diadukan sejumlah orang ke Badan Kehormatan. Berstatus sebagai istri Jose yang juga menjabat Duta Besar Republik Demokratik
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408