Kisah Fauziansyah, Ajudan Gubernur Sumut yang Tewas di Pusat Hiburan M. City
Tugasnya Pegang Uang, Atasan Tak Tega Lihat Jenazah
Minggu, 06 Desember 2009 – 02:13 WIB

Foto : Dok.Sumut Pos/JPNN
Korban tewas lainnya dalam kebakaran itu adalah Tiur Monika. Dini hari lalu, sekitar pukul 00.15 WIB, jenazah gadis 24 tahun itu tiba di rumah duka di kompleks Asrama Kodam I/BB, Jl HM Said, Medan, dengan ambulans milik RSU Pirngadi.
Begitu tiba di rumah duka, tangisan keluarga pecah, memenuhi ruangan tamu yang sederhana. Bungsu di antara enam bersaudara itu adalah putri Panjaitan. Ketika menyaksikan putri satu-satunya terbujur kaku, Panjaitan yang usianya sudah uzur terduduk lemas dengan kedua matanya sembab. Begitu juga sanak kerabat yang memenuhi ruang tamu rumah sangat sederhana itu. Mereka larut dalam kesedihan yang mendalam.
Menurut keluarganya, April tahun depan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen itu akan diwisuda. "Hancur sudah Bang, dia anak satu-satunya perempuan. Dia harapan keluarga ini," kata Herbet, kakak kandung korban yang ditemui di rumah tersebut.
Herbet mengatakan tak menyangka bahwa adiknya itu tewas di tempat hiburan malam. "Di rumah dia baik, Bang," ujarnya. Dia menuturkan, sore itu (Jumat, 4/12) Tiur dijemput kawannya ke rumah. Namun, saat itu adiknya tak mengatakan hendak ke mana. Makanya, dia sangat terkejut saat mengetahui adiknya telah tiada. "Nggak tahulah, Bang. Semua sedih di rumah ini," ujarnya.
Di antara korban tewas dalam peristiwa kebakaran di pusat hiburan Majestyk Entertainment alias M. City, Medan, Jumat malam lalu (4/12), ada nama
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara