Kisah Gadis Manis Sidoarjo yang Kaget Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara
Hampir setiap hari dia berlatih bersama para pelajar yang juga mendaftar. Biasanya mereka berlatih di GOR Gelora Delta Sidoarjo.
Masuklah ke tahap seleksi. Ternyata kemampuan baris-berbaris Rieke tergolong baik. Dalam tahap pertama dia dinyatakan lolos. Lima calon paskibraka laki-laki dan lima perempuan dikirim mewakili kabupaten ke tingkat provinsi.
Nasib mujur kembali menghinggapi Rieke. Di tingkat provinsi, dia kembali dinyatakan lolos menjadi 2 paskibraka putri terbaik di Jawa Timur dan berhak mengikuti seleksi tingkat nasional ke Jakarta.
"Prosesnya memang panjang dari Maret akhir, tapi dukungan orang tua dan semangat, serta modal sudah paham soal baris-berbaris, saya berjuang keras. Hasilnya saya disini sekarang mewakili Jatim," cetus perempuan berpostur 168 cm tersebut.
Lantas dari mana belajar ilmu baris berbaris?
Perempuan yang baru naik ke kelas 7 itu mengaku tak pernah belajar ilmu baris-berbaris secara serius dan intensif. Sedikit ilmu baris-berbaris itu hanya didapatnya saat mengikuti kegiatan gerak jalan saat dia masih duduk di bangku SMP. Kala itu menjadi bagian tim SMP 3 Porong di kegiatan 17 Agustusan.
"Ya saya tahu dasarnya dari situ. Pas diseleksi, kebetulan saya posturnya juga tinggi. Dan baris-berbarisnya tak harus dari dasar," terangnya.
Menikmati Karantina
Terpilih menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) di Istana Negara saat upacara peringatan detik-detik proklamasi adalah impian
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala