Kisah Hakim Perempuan Afghanistan yang Melarikan Diri dari Taliban dan Sekarang Tinggal di Australia
"Pemerintah berkomitmen menghadirkan program yang dermawan dan fleksibel, sesuai dengan kewajiban perlindungan internasional Australia," bunyi pernyataan juru bicara.
Pengacara Arif Hussein dari organisasi Layanan Kasus Pencari Suaka mengatakan proses ini sangatlah lambat.
"Kebanyakan klien kami masih menunggu pemberitahuan bahwa aplikasi [visa] mereka telah diterima dan diproses," katanya.
Menurut data Departemen Dalam Negeri Australia, sekitar 60 persen aplikasi visa pencari suaka yang masuk telah didaftarkan dan diberikan kabar.
Bulan Maret lalu, Australia sudah menambahkan kuota pencari suaka Afghanistan menjadi 16.500 hingga empat tahun ke depan.
Jumlah ini lebih sedikit dari permintaan para advokat, yakni 20.000.
Arif mengatakan angka ini tidak berubah dalam APBN Australia.
"Pemerintah Australia di bawah Albanese belum satu kalipun mengumumkan atau mengambil langkah apa pun sebagai wujud tanggung jawab moral bagi warga Afghanistan dan pertolongan kemanusiaan," katanya.
Farah Attahee tadinya bekerja sebagai hakim di Afghanistan, namun penguasaan Taliban mematikan kariernya, sehingga ia ingin memulainya di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan