Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas
Bahkan, saking banyaknya orderan, tidak jarang Tri masih harus turun ke lapangan melayani penumpang.
Kini, setelah setahun lebih beroperasi, para driver Difa memiliki pelanggan tetap. Misalnya, Aris Wahyudi yang menjadi idola penumpang cewek.
Hampir seluruh penumpang langganan Aris adalah perempuan muda penyandang disabilitas. Pembawaan Aris yang ramah dan humoris menyenangkan cewek-cewek itu.
’’Di sini, penumpang bisa request. Tapi, gara-gara keseringan bawa penumpang perempuan, saya pernah dilabrak istri,’’ ujar Aris, lantas terbahak.
Lain halnya dengan Giono yang menjadi kesayangan penumpang tunanetra. Lalu, Surwandono yang digemari nenek-nenek karena halus pembawaannya.
’’Kalau saya, biasanya penumpang yang tahu dari membaca koran yang memberitakan saya,’’ ujarnya.
Tri menceritakan, para driver di Difa memang spesial. Mereka tidak seperti tukang ojek pada umumnya.
Ketika mendapat penumpang tunanetra, mereka tidak segan memberikan servis ekstra tanpa tambahan biaya. Mereka paham para tunanetra membutuhkan perlakuan khusus.
TRIYONO merupakan penyandang cacat fisik. Terinspirasi jasa layanan ojek online, dia ingin memberikan kemudahan kepada para difabel untuk mengakses
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara