Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas
”Jadi, setelah sampai tujuan, driver kami akan nganterin sampai depan rumahnya. Bahkan, kalau penumpang datang ke tempat acara, ya diantar sampai duduk di tempat acara. Bahkan, ke kamar mandi pun akan diantar,” jelasnya.
Para driver juga harus paham order yang disampaikan penumpang difabel. Selama ini pesanan bisa dilakukan dengan menggunakan layanan messaging WA, BBM, dan Facebook. Penumpang juga bisa menyampaikan order melalui hotline yang merupakan nomor pribadi Tri.
Tri mengakui, kadang agak sulit memahami bahasa WA para penumpang tunanetra.
”Karena mereka menggunakan aplikasi suara untuk membuat pesan. Jadi, kadang bisa kebalik-balik antara tempat penjemputan dan tempat tujuan. Begitu juga tunarungu, bahasanya sering kebalik-balik. Jadi, kami harus pintar-pintar memahami,” ungkapnya.
Layanan yang ditawarkan Difa City Tour and Transport, tambah Tri, juga tergolong terjangkau.
Untuk layanan city tour atau keliling kota, tarifnya hanya Rp 100 ribu. Untuk layanan ojek biasa, tarif per 5 kilometer Rp 20 ribu, sedangkan per kilometer berikutnya Rp 2.500.
Tarif itu tergolong murah. Apalagi, ojek difabel bisa mengangkut hingga tiga orang.
Saat ini Tri tengah menyelesaikan aplikasi online mirip Go-Jek untuk diterapkan di Difa City Tour and Transport.
TRIYONO merupakan penyandang cacat fisik. Terinspirasi jasa layanan ojek online, dia ingin memberikan kemudahan kepada para difabel untuk mengakses
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara