Kisah Hidup Transgender, Dulu Bernama Amalia, Sekarang Menjadi Pria dengan Nama Amar Al-Fikar
Dia tak lagi bebas memakai baju yang dia sukai. Mental Amar semakin tertekan ketika menginjak bangku sekolah menengah pertama.
Amar dipaksa memakai jilbab dan tidur di kamar santri putri. Merasa stres, Amar sering menyakiti dirinya sendiri.
“Saya nggak memahami apa yang saya rasa. Waktu saya disuruh tidur di kamar santri putri dan memakai jilbab, saya sering memecahkan kaca. Selain itu, melukai tangan tangan dengan silet, pokoknya destruktif sekali karen tertekan,” jelasnya.
Amar Al Fikar (kiri) saat berkunjung ke kediaman Sinta Nuriyah Wahid, istri KH. Abdurrahman Wahid di Ciganjur (Foto: Dok pribadi Amar Al Fikar)
Dia berupaya melupakan kegalauannya. Amar memilih tenggelam dalam kegiatan pengembangan siswa di bangku sekolah menengah atas.
Saat itu, krisis identitasnya pun seolah terkaburkan. Meski kebingungan tentang siapa dirinya tak pernah sirna. “Saya dari dulu merasa berbeda, apa dan siapa sebenarnya saya. Pas SMA terkaburkan rasanya, karena saya ikut banyak kegiatan. Tetapi rasanya (krisis identitas) nggak ilang-ilang,” ingatnya.
Bangku kuliah menjadi jalan awal bagi Amar untuk menemukan dirinya. Dia yang gemar membaca berbagai karya sastra, memilih mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Amar Al-Fikar membagikan kisah pencarian dirinya yang kemudian menjadi transgender lewat sebuah utas di Twitter.
- Anggota DPR RI Mufti Anam Kecam Aksi Transgender Isa Zega Umrah Pakai Jilbab
- Momen Emosional Imane Khelif Lulus Final Olimpiade Paris 2024
- Olimpiade Paris 2024: Imane Khelif Dituding Transgender, IOC Buka Suara
- Olimpiade Paris 2024: Benarkah Petinju Aljazair Imane Khelif Berstatus Transgender?
- LGBT di Medan Dinilai Meresahkan, Syaiful Mendorong Ada Pelarangan
- Intip Potret Seksi Millen Cyrus Pakai Gaun Mini, Bagian Dada Jadi Sorotan