Kisah Honorer K2, Gaji Pertama Rp 50 Ribu, Semoga jadi PNS
Denny yang saat ini menjadi wali kelas merangkap guru olahraga dan administasi punya harapan besar menjadi guru PNS. Profesi yang di matanya sangat terhormat.
Lulus SMA, Denny muda langsung melamar jadi guru honorer tahun 2003. Saat itu SD Negeri 2 Wangon butuh guru olahraga. Denny yang fisiknya oke pun terpilih.
Pria kelahiran Banjarnegara, 18 Desember 1985 ini ingat saat itu dia menerima uang honor Rp 50 ribu per bulan. Uang itu dinilai cukup banyak bagi seorang Denny muda.
Walaupun hanya diupah Rp 50 ribu, Denny sangat bersemangat. Padahal setiap hari dia harus mengajar. Hatinya tambah senang saat kepala sekolah menaikkan gajinya Rp 75 ribu.
Denny baru bisa merasakan gaji Rp 150 ribu per bulan pada 2007. Kemudian di 2008 menjadi guru walikelas. Pekerjaan yang harusnya dipegang guru PNS.
Hidup dengan upah sangat minim tidak membuat Denny patah semangat. Saat UU Guru dan Dosen ditetapkan pada 2005, yang salah satu pasalnya mewajibkan guru harus berijazah S1, Denny pun langsung tancap gas. Dia melanjutkan pendidikannya meraih gelar S1.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kuliah, ayah dua anak ini pun menjadi salesman toko. Berbagai kebutuhan dia layani. Selama 13 tahun menjadi salesman, Denny tetap enjoy. Anak didik maupun orang tua murid tidak ada yang tahu dia nyambi jadi salesman.
"Kebetulan tempat saya antar barang di gunung-gunung jadi enggak pernah ketemu siswa. Mereka tahunya ya saya guru PNS," ujarnya sambil tertawa dipaksakan.
Pendaftaran CPNS 2018 sebentar lagi ditutup, namun masih cukup banyak honorer K2 usia maksimal 35 tahun yang belum bisa mendaftar.
- Inilah Kriteria Honorer Dapat Banyak Afirmasi di Seleksi PPPK 2024, Bebas Pilih OPD
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II Pemkot Mataram Dibuka, Ini Pesan Pak Taufik Priyono
- Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
- Belasan Ribu Honorer Gagal PPPK 2024 Tahap 1, Tak Bisa Daftar Lagi, Terus Piye?
- Tak Lulus Seleksi Administrasi, 218 Pelamar PPPK Pemkot Batam Mengajukan Sanggahan
- 2 Masalah Tak Terduga PPPK 2024, Salah Satunya soal Penyisipan