Kisah Ibu Muda Hamil Menyelamatkan Diri dari Tenggelamnya KM Wihan Sejahtera

Dia bersama suami berhasil melompat. Penyelamatan belum selesai. Keduanya harus turun dari Wihan Sejahtera menuju kapal tim penolong. Ketinggiannya lebih dari 5 meter. "Tidak ada tangga. Hanya ada tali,'' ujarnya.
Perjuangan menyelamatkan diri dari maut itu menjadi pengalaman tersendiri bagi dia. Rasa sakit luar biasa dirasakannya. Berlarian membuat kandungannya terguncang. Termasuk saat turun dari tali, Theresia hanya menangis menahan rasa sakit tersebut.
Sesampainya di kapal penyelamat, kata dia, beban serasa terlepas. Seketika itu, muncul hasrat ingin kencing. Belum sempat menahan, darah yang semula dianggapnya hasrat kencing itu mulai keluar dari bagian kewanitaannya. "Saya pendarahan," ucapnya.
Tim penyelamat langsung membawanya ke Terminal Gapura Surya Nusantara. Sesampainya di terminal, tim medis melarikan Theresia ke RS PHC. Beruntung, bayi di dalam kandungan selamat. Theresia hanya membutuhkan istirahat sejenak. Kini, semua barang miliknya hanyut bersama kapal. Tidak ada lagi ijazah, tidak ada lagi pakaian, tapi ada bayi di dalam kandungan yang selamat.
Kepanikan juga terlihat UGD Rumah Sakit PHC Surabaya yang menampung para korban tenggelam kemarin. Rintihan kesakitan, haru, dan kehilangan berbaur menjadi satu.
Di antara kepanikan itu, terdengar suara perempuan yang berbalut isak tangis. "Bapak mana. Bapakku," ujarnya berkali-kali. Beberapa petugas yang merawat kebingungan menjawab pertanyaan perempuan bernama lengkap Silsilia Mariana, 42, itu.
Bapak yang dimaksud Silsilia adalah sang suami, Pit Mami, 52. Keduanya terpisah sejak meloncat ke laut dari kapal Wihan Sejahtera. "Dia yang menyuruh saya cepat-cepat turun dengan tali tambang. Habis di laut, saya cari-cari, dia tidak ada," terangnya sambil memegangi telapak tangan yang terluka karena memegang tambang serta kaki yang memar terbentur kapal.
Setelah mendapatkan perawatan, Silsilia dikembalikan Terminal Teluk Lamong. Suaminya sangat mungkin berada di tempat tersebut bersama tim evakuasi.
THERESIA Tolo, 22, perempuan berusia 22 tahun asal Kabupaten Ende itu berjuang keras menyelamatkan diri dari tenggelamnya KM Wihan Sejahtera, kemarin
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara