Kisah Ima, Anak Turiyo dan Alimah yang Diundang ke Konvensi Demokrat AS
Kontak terakhir dengan Ima, lanjut Turiyo, menjelang Lebaran lalu. Ima menelepon dan meminta maaf karena tidak dapat pulang lantaran padatnya jadwal pekerjaan.
"Dia juga menanyakan persiapan Lebaran di rumah, kabar saudara-saudaranya. Juga, cerita soal anak-anaknya yang kangen kakek-neneknya,” kata Alimah.
Seperti disampaikannya kepada Indonesian Lantern, komunitas warga Indonesia di AS, di hari kedua konvensi, dia akan berpidato mengenai pengalaman dirinya sebagai korban perbudakan manusia. ”Saya juga menyampaikan program-program penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia yang telah dilakukan Hillary Clinton,’’ tutur Ima seperti dikutip situs resmi Indonesian Lantern.
Ima menerima undangan langsung dari Komite Nasional Partai Demokrat pada Sabtu (16/7). Ibu tiga anak itu pun sangat girang. Dia tidak sabar segera bertolak ke lokasi konvensi di Wells Fargo Center.
Dalam konvensi empat hari itu, Ima bersama belasan orang lainnya didaulat menjadi pembicara. Mereka berbicara tentang isu-isu yang menjadi prioritas Demokrat selama konvensi yang berlangsung sejak kemarin (25/7) sampai Kamis (28/7) itu. Tokoh-tokoh sipil tersebut diberi kesempatan berbicara sebagai pakar pada hari pertama dan kedua.
Selanjutnya, konvensi akan membahas hal-hal yang cenderung politis pada dua hari terakhir. Hillary Clinton, yang akan ditabalkan sebagai calon presiden dengan didampingi Tim Kaine sebagai calon wakil presiden, bakal berpidato pada hari terakhir konvensi.
”Ima punya bakat alami untuk menjadi pemimpin,” ujar Vanessa Lanza, direktur partnerships CAST, seperti dikutip Asia News. Pujian yang sama pernah meluncur dari Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry.
Kisah Ima hingga bisa mencapai apa yang diraihnya sekarang sungguh panjang dan berliku. ”Ima nggak lulus SMA. Waktu itu baru kelas I di SMA Khoirudin, Gondanglegi, lalu ada yang minta (melamar, Red), ya akhirnya kami nikahkan,” tutur Turiyo.
HARI ini, Konvensi Nasional Partai Demokrat bakal digelar di Wells Fargo Center, Pennsylvania, Amerika Serikat. Lupakan dahulu soal Hillary Clinton
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara