Kisah Ima Mahdiah, Antara Nasihat Ahok & Ikhtiar Lewat PDIP
Menurut Ima, kader PDIP di tingkat anak ranting pun sangat militan. “Saya pun jadi ikut semangat untuk bisa lolos ke DPRD DKI,” kata alumnus Universitas Paramadina ini.
Selain itu, kata Ima menambahkan, Ahok juga terkesan oleh sosok Megawati. Di mata Ahok, Presiden Kelima RI itu sangat konsisten menegakkan dan menjaga nilai-nilai Pancasila.
Ima menuturkan, Ahok pernah bercerita tentang adanya penolakan dari kader PDIP ketika partai berlambang kepala banteng itu mengusungnya sebagai calon gubernur DKI pada Pilkada 2017. Namun, Megawati tetap konsisten mendukung Ahok.
“Bapak (Ahok, red) merasa Ibu Mega sangat tulus sama dia. Sama seperti ibu dan anak,” ujar perempuan yang masih melajang itu.
Ima juga punya motivasi lain sehingga memutuskan ikhtiarnya menjadi caleg DPRD DKI. Dia ingin memperjuangkan program-program yang pernah sukses di era Ahok memimpin DKI, namun saat ini justru tak berjalan baik.
Sebagai contoh, saat ini banyak keluhan tentang program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Masyarakat pun tak tahu cara mengadu ketika jatah uang di KJP dipotong.
Ima mengaku masih sering menerima keluhan tentang itu karena banyak warga yang mengadu padanya melalui telepon. “Dulu bisa langsung ke Pak Ahok, sekarang bingung mau ke mana. Makanya saya ingin menjadi penyambung aspirasi warga DKI Jakarta,” katanya.(srs/JPC)
Calon anggota legislatif (caleg) PDIP untuk DPRD DKI Ima Mahdiyah menceritakan tentang motivasi dari Ahok dan kesan mantan gubernur itu soal ketulusan Megawati.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng