Kisah Inspiratif: Rafi Bisnis Keripik Kulit Ikan Patin, Omzet Ratusan Juta Rupiah, Wow Banget

Kisah Inspiratif: Rafi Bisnis Keripik Kulit Ikan Patin, Omzet Ratusan Juta Rupiah, Wow Banget
Muhammad Rafi Cahya Ansor memperlihatkan produk makanan olahan merek Rafin's Snack yang ia kembangkan. Foto: ANTARA/Sella Panduarsa Gareta

Naluri bisnisnya menyeruak dan ingin membuat usaha sejenis di Indonesia. Dia optimistis jumlah penduduk Indonesia yang jauh lebih banyak dari Singapura akan menjadi ceruk pasar yang menggiurkan.

Namun, soal daya beli mengusik pikirannya. Harga Rp 160.000 per 100 gram menurutnya cukup berat bagi masyarakat Indonesia untuk membeli sebuah camilan.

Rafi lantas mencoba beberapa kulit ikan yang punya tekstur mirip kulit ikan salmon. Namun, dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat Indonesia.

Kulit ikan kakap dia amati. Tekstur sisiknya besar-besar sehingga setelah digoreng hasilnya lebih terlihat seperti kulit ular.

Giliran kulit ikan tenggiri menjadi objek risetnya. Kulit ikan tenggiri tebal dan berbau amis. Dia langsung menyimpulan kurang cocok dijadikan camilan.

Beralih mencoba ikan lele. Namun, kulit ikan lele mengkeret dan berwarna hitam setelah digoreng.

Setelah lima bulan melakukan riset bahan baku produk, Rafi akhirnya menemukan bahwa bahan baku dari kulit ikan patin yang paling cocok untuk dijadikan keripik.

Kulit ikan patin cukup lebar, warnanya yang hitam di bagian atas dan gradasi putih di bagian bawah mirip karakter kulit ikan salmon. Bahan baku tersebut pun melimpah di kampung halamannya, yakni di Bukit Bintang, Lampung.

Inilah kisah inspiratif pengusaha sukses bernama Rafi Cahya Ansor, bisnis keripik kulit ikan patin merek Rafin's Snack, omzet ratusan juta rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News