Kisah Irfiandi, Dengan Vespa Menuju Eropa
Di Jalanan Hadapi Preman, di New Delhi Ditipu Staf Lokal KBRI
Minggu, 05 Agustus 2012 – 00:05 WIB
Dengan Vespa hasil modifikasi, Irfiandi menuju Changrai, kota di Thailand yang berbatasan dengan Myanmar. Tapi keinginan Irfiandi masuk Myanmar harus pupus. "Tentara Thailand di Perbatasan bersenjata lengkap tak mau kompromi. Akhirnya saya balik ke Bangkok," ucapnya.
Rute alternatif diambil. Irfiandi ingin masuk ke Laos agar bisa masuk ke China. Pada 28 Juni Irfiandi bisa masuk ke Laos. Sayangnya, ia dan Vespanya tak bisa masuk ke China. "Vespa dua tak bukan kendaraan yang diizinkan pemerintah China," keluhnya.
Akhirnya ia putar balik menuju Bangkok. Apes, visanya sudah hampir habis. Irfiandi pun memutuskan untuk mengirim Vespanya dengan kargo ke India. Tapi ternyata Vespanya harus dikenai pajak agar bisa keluar dari Thailand.
Ia menyiasatinya dengan masuk ke Kamboja untuk kembali lagi ke Thailand dengan dokumen kepabeanan yang baru bagi Vespanya agar terhindar dari pajak ekspor jika dikirim dari Bangkok ke India. Tapi tetap saja ia harus mengeluarkan uang tak kurang dari Rp 26 juta untuk mengirim Vespa dari Bangkok ke New Delhi dengan kargo udara. "Tanggal 24 Juli saya sudah sampai Delhi. Tapi Vespanya baru sampai 26 Juli, karena menunggu saya memberi alamat tujuan pengiriman di India. Saya pakai alamat KBRI di New Delhi," ucapnya.
Kecintaan akan Vespa dan petualangan membuat Irfiandi rela bersusah-payah dan bertaruh nyawa. Dengan mengendarai Vespa, ia melintasi jalanan di sejumlah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408