Kisah Jamaah Haji yang Selamat, Istri Menangis Melihat Banyak Mayat

Kisah Jamaah Haji yang Selamat, Istri Menangis Melihat Banyak Mayat
Jamaah berjalan menuju jamarat. Foto: ENDRAYANI DEWI/Jawa Pos

Hantaman arus balik itu pun langsung membuat jamaah saling dorong dan berdesak-desakan di lokasi sebelum Jembatan King Kholid. Saat berdesakan itulah Juhdi merasakan jantungnya sakit. "Terutama ketika dipaksa berjalan," katanya.

Dalam kondisi menahan sakit, spontan dia berusaha menarik istrinya ke pinggir jalan. Meski demikian, kuatnya desakan dari jamaah lain membuat Juhdi dan Sri terpisah selama beberapa saat.

"Kemudian, saat saya lihat lagi istri saya, langsung saya tarik lagi ke pinggir melewati tubuh jamaah lain yang tubuhnya lebih besar," lanjutnya.

Untung, Juhdi dan istrinya akhirnya bisa ke pinggir jalan untuk menghindari desakan jamaah lain. Tak berapa lama, dia melihat tubuh-tubuh jamaah bergelimpangan di jalanan.

Petugas pun langsung datang ke lokasi dan menggotong para korban yang kebanyakan sudah tak bernyawa itu ke pinggir jalan. Tepat di dekat kaki dia dan istrinya.

 "Saya lihat banyak sekali korban yang digotong. Kebanyakan jamaah dari Afrika. Saking banyaknya jenazah, istri saya sampai menangis,"ungkap Juhdi.

Pertolongan datang saat empat mukimin atau warga negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi menolong Juhdi dan istrinya. Keduanya lantas dibawa ke sebuah toko milik warga setempat.

Juhdi bahkan digendong salah seorang mukimin karena sudah tidak sanggup berjalan. Selanjutnya, dia dijemput tim kesehatan Saudi. "Setelah ditangani paramedis, saya diantar ke kantor Daker (Daerah Kerja) Makkah," katanya.

PERUBAHAN rencana pagi itu sebenarnya agak mengagetkan Muhammad Juhdi Ibrahim. Selepas sarapan, tiba-tiba ketua rombongan mengajak saat itu juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News