Kisah Jenderal Gatot Saat Mendamaikan Konflik Tanpa Senjata

jpnn.com - AMBON – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo merasa bangga dengan Yonif 731/ Kabaresi karena Batalyon ini merupakan pemersatu masyarakat Maluku.
Panglima TNI menyampaikan hal itu saat bersama rombongan mengunjungi Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaresi di Seram Bagian Barat, Maluku, Jumat (1/1/2016).
Yonif 731/Kabaresi memiliki kesan tersendiri bagi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo karena pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon) pada tahun 1996-1997.
“Apabila ada masalah yang terjadi antara warga, anggota Yonif 731/Kabaresi datang kepada masyarakat tanpa membawa senjata, namun cukup bawa kain merah masuk ke tengah-tengah, maka permasalahan akan selesai,” kata Panglima TNI melalui siaran pers Puspen TNI.
Hal inilah yang selalu menjadi kesan tersendiri bagi Jenderal Gatot sehingga ketika menjadi Pangkostrad dan KSAD kembali berkunjung lagi.
“Sekarang saya sudah menjadi Panglima TNI, saya datang lagi ke Yonif 731/Kabaresi,” kata Jenderal Bintang empat ini.(fri/jpnn)
AMBON – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo merasa bangga dengan Yonif 731/ Kabaresi karena Batalyon ini merupakan pemersatu masyarakat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Pendakian Puncak Cartensz Dihentikan Sementara Setelah 2 Pendaki Dinyatakan Tewas
- Imbas Banjir, 1.229 Warga Jakarta Mengungsi, Ada di Ruko Pinggir Jalan
- Pasangan Suami Istri Dilaporkan Terseret Banjir Bandang di Bogor
- Masjid Garapan Waskita Karya Siap Digunakan untuk Ibadah, Ramadan Makin Khusyuk