Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
Arman menceritakan seusai di bandara, dirinya lanjut ke hotel sebelum pulang ke Indonesia.
"Saya pun menuju ke hotel karena penerbangan ke Indonesia akan dilanjutkan besok harinya. Nah, malam harinya saya berjanji bertemu dengan seorang teman di sebuah rumah makan di Singapura, kira-kira pukul 8 waktu Singapura," ungkap Arman.
Saat berbincang dengan temannya, dia pergi ke toilet sebentar, meninggalkan teman saya tersebut sendirian di meja.
"Tidak berapa lama kemudian setelah kembali, saya melihat perubahan yang cukup mengganggu pemandangan saya pada sikap dan wajah teman tersebut," kata Arman.
Dia menjelaskan temannya itu kelihatan gugup, gemetar, dan pucat. Arman lantas bertanya kepada temannya tersebut.
"Lalu dia berkata bahwa tadi ketika saya pergi ke toilet, ada seseorang datang ke meja ini dan membentaknya lalu mengatakan saya akan mendapat sesuatu yang tidak baik dari kami yang pernah dia sakiti. Lalu saya tanya, apakah itu ancaman yang ditujukan kepada saya. Teman saya itu menjawab, ya," ungkap Arman.
Akibatnya, Arman terpaksa pindah hotel agar lebih aman sebelum pulang ke Indonesia.
Dia melanjutkan, beberapa hari kemudian setelah kembali ke Jakarta, penyidik yang menangani kasus itu melaporkan bahwa berkas perkara penyidikan para tersangka ini sampai sekarang belum dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan atau JPU.
Mantan Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mempunyai kisah menarik saat dirinya terlibat dalam pemberantasan narkoba jaringan Iran.
- Konsisten Berantas Narkoba di Riau, Anak Buah Irjen Iqbal Amankan 53,6 Kilogram Sabu
- BNN Gagalkan Penyelundupan Narkoba, 44 Orang Ditangkap, Ada yang Simpan di Alat Vital
- Bea Cukai Berhasil Mencegah 7,4 Ton Narkoba Masuk Indonesia Sepanjang 2024
- Hendri Berani Bergulat dengan Polisi
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Gantikan Bray Manang, Pak Kumis Lanjutkan Perangi Narkoba di Riau