Kisah Jenderal Gondrong Pemberantas Narkoba, Jadi Jukir, Debt Collector, Hampir Kehilangan Nyawa
jpnn.com, JAKARTA - Siapa yang tidak kenal Arman Depari, sosok nyentrik yang menjabat Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pria berambut gondrong penyandang pangkat irjen itu merupakan sosok sentral dalam pemberantasan narkotika.
Namun, siapa sangka mantan Kapolda Kepulauan Riau itu berkali-kali nyaris kehilangan nyawa saat bertugas.
Salah satu kisah yang paling berkesan bagi Arman ialah ketika berhasil menggagalkan penyeludupan 21 paket berisi 436,30 kilogram sabu-sabu di Kepulauan Seribu pada awal tahun ini.
Saat akan melakukan operasi senyap, Arman terlebih dahulu melihat informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut akan terjadi hujan badai disertai petir pada malam hari.
Pria kelahiran 1 Agustus 1962 di Brastagi, Sumatera Utara itu hanya bisa pasrah dan terus berdoa.
"Memang cuacanya, kan, seperti itu. Saya juga sempat ragu," kata Arman kepada JPNN.com di BNN, Jakarta Timur, Kamis (25/3).
Menurut Arman, anak buahnya sempat ragu melanjutkan operasi dan memintanya pulang jika ombak di Kepulauan Seribu tetap tinggi.
Jenderal gondrong di BNN ini menjadi musuh besar para pengedar dan bandar narkoba di Indonesia.
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri
- BNN Menggagalkan Penyelundupan 19,82 Kg Sabu-Sabu di Sulteng, Buru Bandar Besar
- Polisi Gerebek Kampung Teleng Inhu, 3 Orang Diamankan, Salah Satunya DPO
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya