Kisah Jenderal Gondrong Pemberantas Narkoba, Jadi Jukir, Debt Collector, Hampir Kehilangan Nyawa
Arman menceritakan itulah pertama kalinya dia melihat badai yang sangat menakutkan. Menurut dia, daun pohon kelapa yang tinggi sampai menyentuh tanah karena tersapu angin kencang.
"Saya melihat badai kok begini," ungkap bapak tiga anak ini.
Namun, Arman tidak mungkin membatalkan operasi itu. Dia lantas menghubungi anak buahnya melalui handy talky (HT).
Anak buah Arman menginformasikan bahwa gelombang laut sedang tinggi dan jarak pandang hanya tiga meter. Meski begitu, operasi harus tetap berlanjut.
"Sudah tanggung, Pak," kata anak buah Arman kala itu.
Ketegangan memuncak ketika seorang anak buah Arman jatuh ke laut. Alumnus Akpol 1985 itu harus mencari anak buahnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan operasi.
Lagi-lagi Arman mengaku melihat keajaiban ketika anak buahnya yang jatuh ke laut tiba-tiba muncul ke permukaan.
"Anggota saya tenggelam dan muncul lagi," jelasnya.
Jenderal gondrong di BNN ini menjadi musuh besar para pengedar dan bandar narkoba di Indonesia.
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- Sarbin Sehe Tegaskan Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus