Kisah Jenderal Gondrong Pemberantas Narkoba, Jadi Jukir, Debt Collector, Hampir Kehilangan Nyawa

Kisah Jenderal Gondrong Pemberantas Narkoba, Jadi Jukir, Debt Collector, Hampir Kehilangan Nyawa
Irjen (Purn) Arman Depari saat ditemui di ruangannya di BNN, Jakarta Timur, Kamis (25/3). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Arman menceritakan itulah pertama kalinya dia melihat badai yang sangat menakutkan. Menurut dia, daun pohon kelapa yang tinggi sampai menyentuh tanah karena tersapu angin kencang.

"Saya melihat badai kok begini," ungkap bapak tiga anak ini.

Namun, Arman tidak mungkin membatalkan operasi itu. Dia lantas menghubungi anak buahnya melalui handy talky (HT).

Anak buah Arman menginformasikan bahwa gelombang laut sedang tinggi dan jarak pandang hanya tiga meter. Meski begitu, operasi harus tetap berlanjut.

"Sudah tanggung, Pak," kata anak buah Arman kala itu.

Ketegangan memuncak ketika seorang anak buah Arman jatuh ke laut. Alumnus Akpol 1985 itu harus mencari anak buahnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan operasi.

Lagi-lagi Arman mengaku melihat keajaiban ketika anak buahnya yang jatuh ke laut tiba-tiba muncul ke permukaan.

"Anggota saya tenggelam dan muncul lagi," jelasnya.

Jenderal gondrong di BNN ini menjadi musuh besar para pengedar dan bandar narkoba di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News