Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Terbang dari Iran, Tertipu Calo Tiket di Bandara Soekarno-Hatta
Jumat, 23 Desember 2011 – 09:19 WIB

Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Sarry mengungkapkan, sejak awal pekan lalu, dirinya kehilangan kontak dengan suami. "Sebelum pergi, dia bilang akan pergi ke Australia untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Dia berjanji membawa saya ke Australia," kenangnya.
Setelah itu, kontak yang terjadi hanya via Facebook. Melalui dunia maya itulah pasangan yang mengikat janji setahun lalu tersebut saling bertukar perasaan dan mengungkapkan kerinduan.
Hingga akhirnya, Minggu (18/12), Sarry mendapat kabar dari karibnya bahwa sangat mungkin suaminya menjadi salah seorang korban kapal karam di Pantai Prigi, Trenggalek.
Bersama Frizka, karib yang suaminya juga ikut berangkat serombongan bersama Alireza, Sarry langsung bergegas pergi ke Trenggalek. Dia tiba Minggu malam (18/12) dan langsung menuju Hotel Grand Mansion, Blitar, tempat penampungan sementara 34 imigran yang berhasil diselamatkan.
Dalam tiga hari terakhir ini, Hotel Grand Mansion, Blitar, Jatim, mendadak fully booked. Mayoritas tamu adalah warga negara asing, mengaku sebagai
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif