Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Terbang dari Iran, Tertipu Calo Tiket di Bandara Soekarno-Hatta
Jumat, 23 Desember 2011 – 09:19 WIB
Frizka, teman Sarry, langsung tersenyum. Sebab, ketika dirinya membaca daftar 34 nama imigran yang selamat, Shadram, suaminya, ternyata ada dalam daftar itu. Dia pun bisa kembali bersama suaminya.
Tidak demikian halnya dengan Sarry. Perempuan berkulit putih tersebut masygul karena suaminya belum ditemukan. Selama dua hari terakhir, dia selalu menanyakan kabar suaminya kepada petugas imigrasi, polisi, hingga ke IOM (International Organization for Migrants). Namun, jawabannya nihil dan membuat dirinya kerap menangis.
Kesedihan Sarry juga dialami Mustapha Hamini. Pria 52 tahun tersebut jauh-jauh datang ke Jakarta dari Iran pada Minggu sore (18/12). "Saya tak akan pulang sebelum nasib anak saya jelas," katanya.
Dia menjelaskan, Muhamad Reza Hamini "nama anaknya yang masih berusia 17 tahun" pergi sejak pertengahan November lalu. Mustapha bercerita bahwa dirinya punya dua anak. Anak pertama kini menjadi bos toko pakaian impor dari Thailand di Iran miliknya.
Dalam tiga hari terakhir ini, Hotel Grand Mansion, Blitar, Jatim, mendadak fully booked. Mayoritas tamu adalah warga negara asing, mengaku sebagai
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408