Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Terbang dari Iran, Tertipu Calo Tiket di Bandara Soekarno-Hatta
Jumat, 23 Desember 2011 – 09:19 WIB

Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Sementara itu, anak kedua, Muhamad Reza Hamini tersebut, ingin pergi ke Australia. "Tekad anak saya yang satu itu sangat kuat," kenangnya.
Ketika itu, Reza dengan tegas meminjam uang untuk pergi ke Australia. Saat itu, Mustapha memberinya sekitar USD 15 ribu. Sebanyak USD 7.500 di antaranya dibayarkan kepada sindikat people smuggling. "Selama pergi, kami tetap berkomunikasi," ucapnya.
Komunikasi terakhir terjadi pada Senin (12/12). Menurut Mustapha, yang paling sering berkomunikasi adalah istrinya. Sejak setahun lalu, istrinya mengalami kecelakaan dan lumpuh. Sejak kecelakaan itu, dia lebih sering di rumah dan justru jauh lebih menyayangi anak-anaknya.
Karena itu, ketika mendapat kabar dari kerabatnya bahwa ada kapal yang membawa imigran kecelakaan di pantai Indonesia, dirinya langsung waswas. Apalagi, dia tak bisa lagi menghubungi anaknya. Ditambah permintaan istrinya, Mustapha pun langsung terbang ke Indonesia.
Dalam tiga hari terakhir ini, Hotel Grand Mansion, Blitar, Jatim, mendadak fully booked. Mayoritas tamu adalah warga negara asing, mengaku sebagai
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu