Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian

Terbang dari Iran, Tertipu Calo Tiket di Bandara Soekarno-Hatta

Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
 

Namun, Mustapha kemudian menyambung ceritanya dengan sedih. Yang membuat dirinya berhenti melaut adalah kecelakaan yang menewaskan tiga saudaranya di Teluk Persia. "Masak anak saya sekarang juga meninggal di laut," ujarnya sedih.

 

Selama di hotel, dia mengaku tak bisa tidur di kasur. "Sebab, saya membayangkan, betapa tak pantasnya saya tidur di kasur mewah, sedangkan anak saya mungkin sedang terombang-ambing di laut sambil berpegangan kayu," katanya kemudian menangis.

 

Hingga kemarin siang, Mustapha mendengar kabar bahwa ditemukan lagi 38 jenazah di Banyuwangi. Dia pun langsung mengubah tujuannya dari Pantai Prigi ke Banyuwangi untuk mencari jenazah anaknya.

 

Di bagian lain, para imigran yang selamat mulai berani mengungkapkan harapan-harapannya. Yang pertama adalah Noroz Yozzedi. "Saya berharap pemerintah Indonesia tak mengekstradisi kami kembali ke Iran," ujarnya.

Dalam tiga hari terakhir ini, Hotel Grand Mansion, Blitar, Jatim, mendadak fully booked. Mayoritas tamu adalah warga negara asing, mengaku sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News