Kisah-Kisah Pemilik Resto Khas Indonesia di Berlin (1)
Lodeh Jadi Menu Favorit, Laris Manis saat Musim Dingin
”Apalagi setelah ada sertifikasi halal dari pemerintah, pengunjung muslim semakin menunjukkan respeknya kepada kami. Alhamdulillah, kami menikmati rezeki yang ada saat ini,” sebut suami Diah Widianingsih itu.
Mengenai harga makanan di Tuk Tuk, kisarannya adalah EUR 8 sampai 50. Sajian termahal berupa nasi tumpeng dengan jenis lauk-pauk mencapai sepuluh jenis.
Salah seorang pengunjung setia Tuk Tuk asal Jerman Jens Tippenhauer menyatakan sudah menjadi pelanggan mulai bertahun-tahun lalu. Tippenhauer yang sering datang bersama rekan dan famili mengatakan, sayur lodeh Tuk Tuk paling enak.
Cerita soal restoran Indonesia lainnya adalah Mabuhay. Mabuhay saat ini dijalankan pasangan suami istri Jerman dan Indonesia Michael-Lisa Goering. Seperti halnya pada Tuk Tuk, Michael dan Lisa adalah pemilik kedua restoran yang berada di 28 Koethener Strasse tersebut.
Sebelumnya Mabuhay adalah usaha patungan orang Filipina dan Indonesia yang didirikan pada era 2000-an. Kemudian, setelah diambil alih Michael dan Lusi dengan cara dibeli pada 2012, ada penambahan nama di papan nama warung makan, yakni Mabuhay - Indonesian Food.
”Langkah lain yang dilakukan agar menjadi seutuhnya masakan Indonesia adalah menghilangkan menu-menu Filipina atau Chinese food yang tadinya mendominasi daftar pilihan menu yang ada,” jelas Michael.
Michael yang aslinya pegawai Kementerian Keuangan Jerman memandang bisnis kuliner itu sebagai usaha sampingan yang menyenangkan. Tak mematok target berapa ribu euro yang didapat per bulan, Michael punya target lebih, yakni mengenalkan kuliner Indonesia kepada orang Jerman.
”Resto kami yang terletak di kawasan perkantoran dan mes mahasiswa perkuliahan selalu penuh sesak. Tapi, musim dingin mungkin yang terpadat. Lihat, kami sampai membangun ruangan lain di luar bangunan yang sekarang,” beber Michael sambil menunjuk sebuah tenda berbentuk rumah berukuran 3 x 4 meter di depan Mabuhay. (*/bersambung/c9/end)
Diplomasi kuliner. Demikian para pemilik warung bercita rasa Indonesia mengumpamakan aktivitas mereka di Berlin, Jerman. Dengan menu Nusantara yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408