Kisah-Kisah Pemilik Resto Khas Indonesia di Berlin (2-Habis)
Daun Salam dan Kunyit Impor dari Indonesia, Sulit Cari Keluak
Sementara itu, pemiliki Restoran Tuk Tuk Ronald Christian menuturkan, bumbu yang paling susah didapatkan adalah keluak, bumbu utama rawon. Karena rawon termasuk menu yang laris, Ronald pun mati-matian mencari keluak.
’’Harga keluak di Eropa ini sangat fantastis. Satu kilogram keluak 8–9 euro. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp 120 ribu. Bandingkan dengan di Indonesia, sekilo keluak sekitar Rp 16 ribu,’’ ucapnya.
Belum lagi, tidak setiap hari keluak itu ada. Karena itu, ketika menemukan keluak di grosir bumbu Asia, Ronald biasanya membeli langsung 10–15 kilogram. Apesnya lagi, pasar grosir Berlin tidak selengkap Amsterdam sehingga menu rawon di Tuk Tuk tidak selalu ada. Dengan situasi tersebut, akhirnya Ronald sering blusukan mencari keluak di Amsterdam.
’’Bumbu Asia di Berlin ini tidak lengkap. Importer sering kalah bersaing mendapat pasokan dari yang di Amsterdam. Lagi pula, komunitas Indonesia di Amsterdam jauh lebih banyak daripada di Berlin,’’ jelas Ronald. (*/c5/end)
Berbagai cara dilakukan para pemilik dapur restoran khas Indonesia di Berlin untuk menjaga cita rasa aslinya. Ada yang memilih menyetok persediaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408