Kisah-kisah Seru di Balik Mimpi Anak Pulau

Kisah-kisah Seru di Balik Mimpi Anak Pulau
Pemeran, penulis dan produser film Mimpi Anak Pulau berbagi kisah. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - RATUSAN mahasiswi yang hadir dalam Islamic Book Fair (IBF) di Istora Senayan, mendapatkan pengalaman seru, Sabtu (27/2) kemarin.

Mereka beruntung bisa mendengar langsung cerita di balik film nan bakal tayang mulai Maret nanti. 

Dalam kesempatan itu, aktris pemeran Rabiah (ibunda Gani Lasa), Ananda Faturrahman alias Ananda Lontoh mengisahkan betapa banyak suka dan duka ketika menjalani syuting film garapan Nadienne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta ini. “Syutingnya di pantai, padahal saya itu phobia dengan laut, takut laut. Makanya jadi seru deh,” tuturnya.

Istri Attar Syah ini mengaku tertantang karena perannya mengharuskan dia menggunakan dialek Melayu. “Latar belakangnya orang Melayu, jadi aksen bicara saya bahasa Melayu,” lanjutnya.

Sementaa aktor cilik sekaligus pemeran utama yang dikisahkan dalam film Mimpi Anak Pulau, Daffa Permana justru banyak memetik hikmah.

“Di film itu kisahnya Gani Lasa kecil berjuang keras untuk bisa bersekolah. Walaupun sekolahnya jauh dan dia tidak punya sepatu namun tetap gigih dan terus berusaha, termasuk berjualan nanas untuk bisa beli sepatu. Dari kisah Gani Lasa, saya ambil hikmahnya. Sekarang saya tidak mau minta uang lagi sama bunda, saya ikut langkah Gani, jualan mainan anak,” beber siswa kelas 1 SMP 43 Batam tersebut.

Dari produser Mimpi Anak Pulau, Mochamad Djuanda mengungkap, film garapannya yang diangkat dari novel karya Abidah El Khalieqy itu adalah film yang diharapkan bisa menginspirasi banyak pihak, tidak sekadar bermuatan bisnis.

“Tidak saja untuk orangtua, namun juga untuk anak-anak. Betapa sekolah itu penting, dan hasilnya akan dirasakan kelak. Itu sudah dibuktikan oleh Gani Lasa yang semangat serta perjuangannya dikisahkan dalam film Mimpi Anak Pulau,” ujar Djuanda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News