Kisah Korban KDRT di Australia: 40 Tahun Hidup Bersama Suami Posesif, Tiada Hari tanpa Pelecehan

Barulah setelah suaminya meninggal karena bunuh diri pada 2019 lalu, Angie akhirnya terbebas dari pelecehan, dan menemukan betapa dia sendiri nyaris kehilangan nyawanya.
Saat memeriksa dokumen milik suaminya, Angie menemukan pidato kematian yang ditulis sang suami untuknya, bersama beberapa dokumen asuransi jiwa.
"Ketika kita membaca pidato kematian yang ditujukan untuk kita, sudah tak ada lagi kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan ini," katanya.
"Orang yang menganiaya saya itu, rupanya berencana akan memberitahu semua orang betapa saya ini adalah cinta sejatinya, tidak bisa hidup tanpa saya. Ternyata dia telah menuliskan pidato kematianku dan mungkin berencana membunuhku," tutur Angie.
Demi menyelamatkan orang lain
Angie mengungkapkan pengalamannya itu sebagai bagian dari Bulan Pencegahan KDRT di Australia, bulan Mei ini.
Pesan ini penting, menurut dia, apalagi mengingat kasus pembunuhan Kelly Wilkinson, seorang istri di tangan suaminya sendiri di daerah Gold Coast baru-baru ini.
Tahun lalu juga ada kasus pembunuhan Hannah Clarke dan ketiga anaknya di tangan suaminya Rowan Baxter di Queensland.
Kini pihak berwenang di negara bagian New South Wales, Queensland, Australia Selatan, Northern Territory, dan Victoria semuanya mencari cara terbaik untuk mengkriminalisasi perilaku kontrol koersif.
Angie Jordan, seorang warga Australia, akhirnya selamat dari 40 tahun siksaan KDRT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti
- Pelaku Pelecehan Terhadap Remaja di Mal Cirebon Dipukuli Warga
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia