Kisah Kota di Australia yang Ditinggalkan Penduduknya Dalam Semalam

Seorang warga bernama Terry Demasson, yang saat kejadian sedang magang di sana, mengingat betul apa yang terjadi.
"Keesokan harinya ketika kami masuk bekerja, tidak ada seorang pun di Gwalia," ujarnya ketika ditemui ABC.
"Mereka semua pergi. Naik kereta api dan pergi begitu saja," kata Terry.
Pada suatu sore di bulan Desember yang panas di tahun 1963, peluit terakhir dibunyikan di pertambangan Sons of Gwalia. Pemiliknya mengumumkan penutupan tambang itu selamanya.
Maka, penduduknya pun meninggalkan rumah mereka dalam kondisi seperti yang masih bisa dilihat saat ini.
Meja-meja dengan peralatan makan di atasnya, kandang ayam pun masih seperti saat ditinggalkan.

"Mereka hanya mengambil apa yang bisa mereka bawa. Sudah tak ada uang di sini sehingga mereka harus ke Kalgoorlie untuk mendapatkan pekerjaan baru," kata Terry lagi.
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang