Kisah Kota di Australia yang Ditinggalkan Penduduknya Dalam Semalam
Seorang warga bernama Terry Demasson, yang saat kejadian sedang magang di sana, mengingat betul apa yang terjadi.
"Keesokan harinya ketika kami masuk bekerja, tidak ada seorang pun di Gwalia," ujarnya ketika ditemui ABC.
"Mereka semua pergi. Naik kereta api dan pergi begitu saja," kata Terry.
Pada suatu sore di bulan Desember yang panas di tahun 1963, peluit terakhir dibunyikan di pertambangan Sons of Gwalia. Pemiliknya mengumumkan penutupan tambang itu selamanya.
Maka, penduduknya pun meninggalkan rumah mereka dalam kondisi seperti yang masih bisa dilihat saat ini.
Meja-meja dengan peralatan makan di atasnya, kandang ayam pun masih seperti saat ditinggalkan.
Photo: Pengunjung bisa mendapati rumah masih dalam kondisi seperti saat ditinggalkan penghuninya. (ABC Goldfields: Andy Tyndall)
"Mereka hanya mengambil apa yang bisa mereka bawa. Sudah tak ada uang di sini sehingga mereka harus ke Kalgoorlie untuk mendapatkan pekerjaan baru," kata Terry lagi.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan