Kisah Lukisan di Ruangan Bung Karno yang Tak Pernah Bergeser dari Tempatnya
"Mungkin Pak Harto menghargai Bung Karno dan tidak mau mengubah apa pun yang sudah dipakai," katanya.
Soeharto memilih ruang kerja baru di Gedung Bina Graha yang berada di samping Istana Negara. Itu terbilang gedung biasa, tak semewah Istana. Di gedung itu, Soeharto melewatkan setengah hari kerjanya sampai jam 12 siang. Itu dilakukannya terus sampai menyelesaikan masa jabatannya. Soeharto hanya sesekali menggunakan Istana Negara dan Istana Merdeka, jika ada acara tertentu.
Ruang tamu negara di Istana Merdeka. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com
Dia juga memilih tinggal di kediamannya, Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat. "Kalau ruang kerja Pak Harto di Bina Graha saya kurang tahu karena saya jarang ke sana. Waktu itu posisi saya masih staf, jadi aksesnya tidak ada," sambung Ade.
Presiden berikutnya sebagian mengikuti langkah Soeharto. BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga memilih ruang kerja di Bina Graha. Hanya saja, Gus Dur tinggal di Istana Merdeka, sedangkan Habibie di kediaman pribadi.
Sedangkan, Megawati Soekarnoputri memilih berkantor di Istana Negara. Ia merasa kurang nyaman di Bina Graha yang berada persis di tepi Jalan Veteran III.
Sementara Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo termasuk yang fleksibel. Keduanya memakai kantor presiden, yang terletak di antara Istana Negara dan Istana Merdeka. Sesekali di acara tertentu, keduanya baru memanfaatkan dua gedung istana. (flo/jpnn)
HUBUNGAN mantan presiden RI Soekarno dan Soeharto, pernah terkoyak puluhan tahun silam. Terutama ketika, Soeharto meminta Bung Karno dan keluarganya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408