Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip
Tiga Tahun Menganggur, Langsung Masuk Semester IV
Kamis, 16 Oktober 2008 – 10:33 WIB

Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip
Sesuai petunjuk Ali Yahya, awalnya Erly berangkat ke Bandung. Alasannya, pria yang di kalangan ponpes akrab dipanggil Gus Ali itu menyatakan Erly akan diterima di FK Universitas Padjadjaran (Unpad). Untuk itu, Nakib pun membayar Rp 125 juta.
Namun, Erly terkejut ketika melihat pengumuman UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Namanya tidak ada pada daftar mahasiswa baru FK Unpad. Karena telanjur di Bandung, gadis itu tak langsung pulang.
"Erly sempat setengah tahun tinggal di Bandung. Dia kursus keterampilan sambil menunggu janji Ali Yahya," kata Nakib.
Sudah membayar mahal, Erly saat itu tidak bisa kuliah. Kepastian dia bisa kuliah kedokteran baru terlaksana tiga tahun kemudian. Pada 2006, Ali Yahya membawa Erly ke Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Awalnya, keluarga merasa ada kejanggalan. Sebab, Erly langsung menempuh studi di semester IV.
Sekolah di kompleks Ponpes Darul Ulum, Jombang, Jatim, menjadi tempat Ali Yahya, tersangka utama praktik "transfer palsu" di Fakultas Kedokteran
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu