Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip

Tiga Tahun Menganggur, Langsung Masuk Semester IV

Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip
Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip
Sesuai petunjuk Ali Yahya, awalnya Erly berangkat ke Bandung. Alasannya, pria yang di kalangan ponpes akrab dipanggil Gus Ali itu menyatakan Erly akan diterima di FK Universitas Padjadjaran (Unpad). Untuk itu, Nakib pun membayar Rp 125 juta.

Namun, Erly terkejut ketika melihat pengumuman UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Namanya tidak ada pada daftar mahasiswa baru FK Unpad. Karena telanjur di Bandung, gadis itu tak langsung pulang.

"Erly sempat setengah tahun tinggal di Bandung. Dia kursus keterampilan sambil menunggu janji Ali Yahya," kata Nakib.

Sudah membayar mahal, Erly saat itu tidak bisa kuliah. Kepastian dia bisa kuliah kedokteran baru terlaksana tiga tahun kemudian. Pada 2006, Ali Yahya membawa Erly ke Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Awalnya, keluarga merasa ada kejanggalan. Sebab, Erly langsung menempuh studi di semester IV.

Sekolah di kompleks Ponpes Darul Ulum, Jombang, Jatim, menjadi tempat Ali Yahya, tersangka utama praktik "transfer palsu" di Fakultas Kedokteran

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News