Kisah Mahasiswa yang Gigih Berwirausaha, Luar Biasa

Kisah Mahasiswa yang Gigih Berwirausaha, Luar Biasa
Abdul Gani menunjukkan food truck di bengkel las miliknya di Kelurahan Karang Taliwang, Jumat (13/1). Foto: Ferial/Lombok Post/JPNN.com

Saat itu hanya memiliki modal Rp 500 ribu. Dengan modal seadanya ia berusaha memiliki gerobak dan blender sendiri untuk berjualan. Ia pun mengumpulkan bahan bekas.

Ia kemudian membuat gerobak sendiri yang ia beri warna merah putih, dan berjualan di Pagesangan.

“Saya masih ingat saat itu saya hanya memiliki empat renteng Pop Ice dan dua bungkus rokok,” tuturnya.

Di hari pertama jualan, ia hanya mendapatkan uang Rp 40 ribu. Hal ini membuat ibunya sedikit kesal dan memintanya berhenti. Namun tekadnya yang kuat membuatnya tidak menyerah.

Gani tetap memilih berjualan. Hasilnya tidak menghianati usahanya. Setiap hari hasil jualannya meningkat hingga akhirnya ia menghasilkan Rp 500 ribu per hari.

Namun ia mulai berpikir untuk meningkatkan usahanya. Ia pun membuka usaha lumpia, es buah hingga es pisang hijau.

“Sebelum kuliah saya buat dan dipasarkan ke sekolah. Sayangnya itu juga tidak jalan,” sambungnya.

Melihat usahanya yang mulai menurun, Gani akhirnya memutuskan untuk membuka usaha lain. Usaha tersebut berhubungan dengan kuliah yang sedang ia tempuh.

Suara bising mesin las terdengar dari sebuah bengkel kecil di tepi jalan di Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News